Laman

Selasa, 22 November 2016

*MENJADI ORANG YG BERMANFA'AT ITU MUDAH*

"Khairunnas Anfauhum linnas"
Sudahkah kita menjadi orang yg bermanfaat bagi orang lain?

Jika belum kenapa?
Nunggu benar2 jadi orang pandai?
Nunggu punya kursi jabatan? Nunggu kita kaya? Kira2 kapan kita bisa kaya?
Nunggu Tua? Iya kalau usia kita sampai tua, kalau gk?

Menjadi orang yg bermanfaat tidak melulu soal uang, harta kekayaan, dan jabatan, apalagi harus nunggu Tua. Tidak. Semua orang bisa menjadi orang yg bermanfaat anak kecil pun bisa. Kecuali memang tidak ada niatan dan keinginan untuk membantu orang lain.

Contoh Real sangat mudah dan murah untuk ditiru: Setiap hari sebagian   anggota komunitas Sahabat Muda berkeliling dari kampung ke kampung  untuk mencari mushola dan masjid untuk dibersihkan dan merapikan Al-Qur'an serta mukena.

Sebagian anggota lain bersilaturrahim dg jompo membantu membersihkan rumahnya atau sekedar mendengar ceritanya sambil memijat kakinya.

Ada yg berkeliling kampung dg membawa buku bacaan untuk menarik minat baca adek2. Ada yang mengajarkan Calistung (membaca menulis berhitung) dengan alat yg ada disekitar kita. misalnya kalau di kampung nelayan kita mengajari adek-adek dg menghitung ikan yg diperoleh ayahnya. Selain kita mengajari berhitung secara tidak langsung kita juga mengajari mereka untuk membantu orangtuanya.

Saya yakin kita bisa kalau sekedar merapikan Al-Qur'an & mukena.
Saya yakin kita bisa kalau sekedar mengajari mereka menulis dan membaca. Saya yakin kita bisa kalau sekedar bercerita tentang kisah teladan dg adek2 kita. 

Ternyata menjadi orang bermanfaat itu mudah bukan? Cuma modal niat yg baik, melakukan semuanya cz Allah.

(Ufa/21/11/16)

Minggu, 19 Juni 2016

Ramadhannya Anak Muda 1437 H

Bulan Ramadhan....
Bulan Ramadhan adalah bulan yg sangat dinanti-nantikan umat muslim yg beriman dan ber Taqwa.
Bulan yg penuh keberkahan, bulan yg agung, bulan nuzulul Qur'an, bulan penuh Rahmat, bulan Qiyamul lail. Dan masih banyak nama lain dari bulan Ramadhan.

Umat muslim yang faham akan luar biasanya pahala dibulan ramadhan, berlomba-lomba mengumpulkan pahala dengan melakukan kebaikan dan amalan2 di bulan suci tsb.

Bagaimana tidak, orang yang melaksanakan sunnah di bulan ramadhan pahalanya seperti melaksanakan ibadah fardhu di hari biasa dan orang yang melakukan ibadah frdhu pahalanya 70 x lipat melaksanakan fardhu di hari biasa.

Sungguh luar biasa. Belum lagi tidurnya orang berpuasa dihitung ibadah dan diamnya orng berpuasa itu di hitung tasbih, apalagi kalau kita melakukan kebaikan, mengajak berbuat baik. Sudah pasti pahalanya lebih banyak lagi.

Komunitas Sahabat Muda memberikan fasilitas bagi para pemuda yang ingin mendapatkan keberkahan, menabung pahala, sekaligus melatih kita para anak muda untuk belajar lebih mandiri dan peduli terhadap sesama, dengan berbagai kegiatan positif tentunya.

Jadikan ramadhan ini "Ramadhannya Anak Muda"
Rugi jika ramadhan mu hanya dihabiskan di kamar tidur atau di depan Tv saja. Buatlah kegiatan yg bermanfaat bersama sahabat.

Insya Allah Ramadhan mu lebih berkesan dan bermakna. (Makassar, 19/6/16, 22:09 Wita)





Jumat, 17 Juni 2016

"Siapa yg hari ini puasa?" Kata kakak Harman saat berkunjung ke kampung kumuh Adyaksa lorong 5. "Saya kak, kalau saya tidak cz laper kak he..he" jawab adek2.

"Wah.... kok tidak puasa si??? Padahal kakak besok mau ngadain kegiatan buka puasa dan belajar bersama disini dan yg kakak undang yg berpuasa saja".

"Saya mau ikut kak, saya besok puasa, iye kak saya juga" kata Alif diikuti teman2nya. "Okelah kalau begitu kalian kakak undang" sambil memberikan kupon undangan buka puasa kepada adek2.

Saat mau di terima kakak harman menghindar sambil berkata "Eitss... tunggu dulu, beneran ya besok harus berpuasa". "Iye kak" serentak adek2 menjawab

" Jujur, saya baruka pertama buka puasa dengan adek2 kampung kumuh, kesannya menarik apalagi pasku ditunjuk jadi MC, saya jadi belajar cara menguasai anak2 gampang2 susah sebenarnya, karena haruski kreatif supaya adek2 tidak diam dan suasana jadi krik-krik" kata Arif relawan baru asli Makassar

"Selain itu di kampung kumuh, akses ke Masjidnya susah harus melewati jembatan bambu yg rapuh, terus lewat kanal yang busuk, penuh sampah dan kotoran manusia dan Akhirnya sampailah kita di Masjid yeeaaa...." lanjut Arif dengan logat Makassarnya.

Sabtu, 09 Januari 2016

HARUS SABAR DAN HARUS YAKIN

HARUS SABAR DAN HARUS YAKIN

Hay…hay…hayyy….Semangat Pagi Sahabat……

Di postingan ini ufa tidak akan membahas tentang apa itu Sabar? Apa itu Yakin? Karena sudah banyak bloger yang mendefinisikan tentang dua hal tersebut. Seperti biasa ufa akan bercerita hehehe. Bercerita tentang apa yang ufa alami dan semoga cerita ini bisa bermanfaat buat sahabat ku semuanya. Yuuuuk… langsung simak ceritanya!!!.......

“Terimakasih banyak ya  bu, semoga Ibu dan Bayi Ibu selalu diberi kesehatan”. Kata wahyu saat melayani pembeli yang sedang hamil.  “Alhamdulillah ya mbk akhirnya ada pembeli juga” sambungnya kepada ku. “Kuncinya harus sabar dan harus yakin. Allah sudah mengatur rezeki kita, seberapapun mahalnya barang yg kita jual, dimanapun kita jual, kalau memang Allah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin” kataku menimpali pernyataannya.

Pukul 04.00 Aku dan Wahyu bersiap-siap untuk berjualan di sekitar Masjid Agung (MA). AKu dan Motor ku penuh dengan Barang yang akan kita jual. Begitu juga wahyu dan motornya penuh barang dagangan dan gantungan serta hanger untuk berjualan. Setelah semuanya siap dengan

Bismillahirrohmanirrohim dan penuh semangat kita berangkat berniat berjualan. Sesampainya di masjid Agung kita bingung mau berjualan dimana, karena ini kali pertamanya kita berjualan. Di sekitar masjid Agung masih sepi dan sudah banyak tulisan “DILARANG BERJUALAN DISEPANJANG JALAN INI” kita mencoba masuk tempat bazaar sebelah masjid Agung. Ternyata tempat disitu sudah ada pemiliknya semua dan jika mau ikut jualan juga harus membayar sejumlah uang dimuka.

Kita urungkan berjualan di bazar dan kita memutari MA mencari-cari tempat untuk kita berjualan. Kita berhenti di tempat yang biasanya buat jualan orang-orang, namun kita belum bisa langsung menggelar dagangan kita karena kebetulan hari itu ada Satpol PP gabungan dan melarang PKL (Pedagang Kaki Lima)berjualan di sekitar MA. Para pedagang banyak yang sudah berdatangan, Namun sama nasib mereka seperti kita belum bisa membeber dagangannya, karena pasti akan diobrak sama Satpol PP.

“Tidak biasanya mbk operasi seketat ini” kata ibu penjual Tupperware. “Gara-gara kepala satpol PPnya diganti jadi seperti ini, biasanya keamanan MAnya juga gak pernah mempermasalahkan pedagang disini” imbuhnya. Banyak sekali yang kita obrolkan dengan ibu penjual Tupperware seputar berjualan di sekitar MA.

Matahari sudah terlihat dan kitapun masih belum mendapatkan tempat untuk berjualan karena satpol PP juga masih berkeliaran. Ngantuk rasanya, pengen olahraga lari-lari memutari MA tapi gk mungkin dagangan ini aku tinggal. Hari ini kesabaran kita bener-bener diuji. Sempet putus asa, sudah berjam-jam kita menunggu namun satpol PPnya belum pergi juga. Ada niatan untuk kembali pulang, namun kucoba sedikit bersabar lagi.

Kita putuskan sekali lagi mencari tempat untuk berjualan kalau tidak ada tempat terpaksa kita pulang tanpa ada hasil. Akhirnya kita menemukan tempat namun tempat jalan orang-orang pulang sehingga hanya lalu lalang sepeda motor dan mobil, jarang sekali pejalan kaki, yang lewat dapat dihitung jari. Kita sempet ragu memilih tempat itu. “Kayaknya disini gk ada yang beli, mampir Tanya-tanya aja sudah lumayan”. Kata Wahyu “ Gak papa wes bismillah rejeki Allah yang ngatur, tugas kita berusaha semaksimal mungkin” kata ku sambil menggantung barang dagangan. Sebenarnya aku juga sedikit ragu, namun kupasrahkan semuanya kepada Allah dan selalu berdoa pastinya.

Matahari sudah mulai menyengat dikulit, keringatpun membasahi baju yang kita kenakan. Namun tak mematahkan semangat kita untuk tetap menawarkan barang dagangan kita. “Silahkan Bu Gamisnya mau yang mana?, Lihat-lihat dulu gak papa bu”. Teriak ku kepada para pengendara yang berlalu lalang. Saat ada pengendara mobil dan motor yang mampir di tempat kita jualan, rasanya senang walaupun mereka tanya-tanya aja.

Hari semakin siang, banyak pengendara yang mampir di tempat jualan kita dan ada beberapa orang yang sudah membeli dagangan kita. Walaupun tidak banyak namun kita tetap bersyukur dan kita jadikan penyemangat untuk merencanakan strategi penjualan yang lebih baik berikutnya, yang kunci utamanya yaitu kita harus sabar, dan harus yakin dengan pertolongan Allah. Semangaaaat :D

Surabaya,10 January 2016
9:44 AM

Kamis, 07 Januari 2016

KOTA SANTRI

GRESIK KOTA SANTRI & BUDAYA PARA SANTRI

Kota Gresik Terkenal dengan Masyarakat yang  Religius (taat beragama), yang mayoritas masyarakat Gresik memeluk Agama Islam. Terdapat pusat pendidikan ajaran agama Islam alias pesantren dan juga tempat – tempat ibadah umat Islam yang jumlahnya ribuan serta memiliki banyak tradisi maupun sebagai penghasil kerajinan bernuansa islam yang khas di kota tersebut, Berdasarkan itulah maka Kota Gresik Mendapatkan Julukan  Sangat Prestisius untuk di dengar telinga yaitu Gresik Kota Santri.

Selain itu gresik juga memiliki julukan kota wali karena terdapat dua makam waliyullah di kota tersebut yaitu orang yang berjasa atas tersebarnya islam di tanah jawa. sebutan lain  kota ini adalah Kota Industri dikarenakan banyaknya perusahaan-perusahaan yang dapat kita temui di sebelah kanan kiri sepanjang jalan kota Gresik. Hal inilah yang membuat kota Gresik banyak dikenal oleh masyarakat luas.

Luas wilayah kabupaten Gresik 1.191,25 km² dengan jumlah penduduk sebesar 1.307.995 jiwa terdiri dari 658.786 laki-laki dan 649.209 perempuan. Kota Gresik memiliki 80 lebih pondok pesantren dan jumlah santri mencapai 28.829 santri. Bersama dengan  Sidoarjo , Gresik merupakan salah satu penyangga utama  Kota Surabaya , dan termasuk dalam kawasan  Gerbangkertosusila .

Metode Tahfidhul Qur’an Ponpes di Gresik

Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para santri tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan  kiai  dan mempunyai  asrama  untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau.

Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut. Pesantren terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya ada Pesantren Salaf, Modern, semi Modern dan Takhfidzul Qur’an (hafalan Al-Qur’an)

Berbagai macam cara dalam menghafal Al-Qur’an, setiap pondok pesantren menerapkan metode yang berbeda-beda. Seperti pondok pesantren Alanuriyah menerapkan metode warisan ulama’ dahulu  menggunakan metode Clasik yaitu santri membaca seluruh ayat yang hendak dihafalkan dalam satu halaman dengan cara melihat mushhaf (bi al-Nazhar) dibaca berulang-ulang sambil mengamatinya dengan cermat panjang pendek harakatnya, sehingga memperoleh gambaran menyeluruh tentang lafal maupun urutan ayat-ayatnya.

Selanjutnya santri menghafalkan ayat demi ayat diulang-ulang secara hafalan (bi al-ghoib) sampai tidak ada kesalahan. Satu ayat hafal pindah ke ayat selanjutnya dan setiap ayat berikutnya harus selalu mengulang ayat sebelumnya begitu seterusnya sampai hafal satu halaman.

Berbeda dengan ponpes Alanuriyah, Sebagai sebuah pesantren yang menitik beratkan pada program tahfidz Al Qur’an, Pondok Pesantren Ngaren dibawah bimbingan KH Muhammad Nur tidak memasang metode dan target dalam menghafal al-Quran. Tergantung kreatifitas santrinya sendiri dalam menghafalkan ayat Al-Qur’an. Tak seperti pesantren tahfidz al-Quran pada umumnya. Namun, pesantren ini tetap selalu berupaya dapat meluluskan para santri yang hafal Al-Qur’an 30 juz secara bil ghoib.

Lain di Ponpes Ngaren lain pula di ponpes takhfidz An Najah Gresik pimpinan Anwar Machzumi. Di yayasan An Najah menggunakan metode Tikrar. Metode ini diyakini sebagai bentuk sistemisasi cara menghafal Al-Qur’an yang paling tua dan banyak diamalkan oleh para penghafal Al-Qur’an terdahulu dengan prinsip mengulang-ulang bacaan dan tulisan Al-Qur’an karena memang pengulangan merupakan kunci sebuah hafalan. Al Qur’an Tikrar juga sangat membantu dalam metode hafalan ini, ada beberapa pembagian kolom – kolom di dalamnya seperti kolom yang diberi kode TL (berjumlah 24 kolom penanda tilawah atau jumlah kita membaca Al-Qur’an tersebut) yang kemudian ditandai berapa kali kita membacanya.

Disamping tulisan ayat Al-Qur’an Tikrar juga terdapat 168 kolom dan 121 kolom untuk meletakkan nomor ayat, kemudahan yang lain yaitu adanya kolom murojaah (pengulangan) dan diberikan kata kunci dibawahnya yang diambil dari ayat yang dihafal.

Budaya Santri di Kota Santri

Diluar kegiatan mengaji dan belajar ilmu agama para santri, melakukan berbagai hal sesuai hoby masing-masing ada yang bermain bola, badminton, memelihara burung, memanfaatkan lahan untuk menanam sayur,memasak, memelihara kambing dan ada juga membuat asesoris kemudian dijual.
Selain itu para santri juga memiliki kebiasaan-kebiasaan yang unik diantaranya seperti saat hafalan Al-Qur’an atau hafalan materi yang diberikan oleh ustadz mereka hafalan dengan gaya mereka sendiri ada yang hafalan di pojokan masjid, ada yang hafalan di bawah pohon di atas atap dan berbagai gaya lain yang mereka lakukan.

Ada satu lagi tradisi santri yang lebih unik yaitu kebersamaan mereka saat makan dengan satu lengser/nampan/tempeh untuk beberapa santri. Ada yang menyebutnya “pitu-pitu” karena satu tempeh untuk makan tujuh orang. Mereka memasak bersama-sama kemudian makan dengan menggunakan sendok alami pemberian dari Allah yaitu tangan.

Entah bagaimana awal mulanya kebiasaan makan seperti itu namun tradisi tersebut turun-temurun masih banyak dilakukan oleh para santri di berbagai pondok pesantren di Indonesia termasuk di Gresik. Kebersama mereka sungguh luar biasa tanpa memandang anak konglomerat ataupun anak orang melarat, tanpa memandang anak pengusaha ataupun anak orang biasa semuanya sama. Dari situ kita belajar bahwa semua manusia dihadapan Allah itu sama tidak pandang kaya, miskinnya tapi ibadahnya. *(ufa/berbagai sumber)

EMPING KLETHUK

EMPING KLETHUK
CAMILAN KHAS KOTA BATANG


Emping Klethuk adalah sejenis makanan ringan yang dibuat dengan cara menyangrai melinjo kemudian mengupasnya sampai bersih selanjutnya dipipihkan dengan palu yang terbuat dari batu. Proses pembuatan emping klethuk hampir sama dengan emping krupuk bedanya kalau Emping klethuk cukup sekali memukul mlinjonya tidak sampai halus seperti emping krupuk. Disebut emping Klethuk karena saat dimakan bunyi klethuk…klethuk….

Makanan ini banyak dihasilkan oleh pengusaha kecil (home industry), di beberapa daerah salah satunya di Wilayah Kab. Batang Jawa Tengah, khususnya di Kecamatan Limpung. Pada awalnya biji melinjo adalah makhluk yang tak berguna, biji melinjo konon dulu hanya dijadikan mainan anak-anak gembala. Di luar Jawa biji melinjo nyaris tidak ada harganya dan tercecer sia-sia di hutan belantara, ratusan hektar hutan melinjo belum dimanfaatkan lantaran keterbatasan sumber daya manusia. Sekarang melinjo menjadi primadona, banyak diburu dan digemari banyak orang.

Musrifah dan Amir merupakan kakak beradik yang sudah 15 tahun berkecimpung dalam produksi emping klethuk. “Awalnya si dulu buruh mbk, saya perhatikan kok mudah prosesnya akhirnya saya praktikkan sama adek saya Alhamdulillah berkembang sampai sekarang”ujar Musrifah. “ Pertama si coba-coba ternyata prospeknya bagus, ya kita lanjut” Tambah laki-laki kelahiran 1987 itu.

Berani Mencoba & Tidak Takut Jatuh

Dua Melati, begitulah dua bersaudara itu mengenalkan brandnya kepada masyarakat. Ada tiga varian rasa yang mereka produksi, Pedas, Manis dan Gurih. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu 25 ribu rupiah per kilonya, mereka juga menyediakan kemasan khusus seharga 13 ribu rupiah tiap bungkusnya. Selain menjual di toko sendiri, mereka juga mengirimnya ke toko-toko langganan mereka, bahkan mereka juga punya pelangan dari luar daerah yaitu Bali dan Surabaya. Dalam sehari mereka mampu menghabiskan 1 ton lebih emping klethuk.

Usaha lain juga pernah mereka coba seperti produksi krupuk usek yaitu krupuk yang di goreng dengan pasir. “gak berlanjut hanya 1 tahun saja, karena prospeknya kurang bagus, peminatnya juga sedikit, untungnya tidak sebanding dengan kerjanya”.papar Amir.

Harus berani mencoba jangan takut jatuh, prinsip itulah yang membuat mereka semakin jaya dalam usahanya. Cepat atau lambat, susah senang, untung rugi dalam berwirausaha pasti dirasakan oleh setiap orang yang menjalankan usaha. Tidak lain halnya kakak beradik ini “ Susahnya itu kalau saat beli bahan bakunya mahal tiba-tiba harganya turun, mau tidak mau kita juga harus ikut menurunkan harga karena harganya Fluktuatif, tidak tentu” kata laki-laki anak ke 5 dari 7 saudara itu. “Senang saat omset naik sehingga keuntungannya juga lebih banyak” imbuhnya.

“Harapan kedepan, usahanya bisa lebih besar dan bisa mendirikan rumah produksi lagi di tempat lain”. Pungkasnya.

Resep Membuat Emping Klethuk
Bahan-Bahan :
- Buah melinjo
- Saus pedas
- Saus Manis
- Saus Gurih
- Minyak Goreng
Cara Membuat Emping Klethuk:
1. Siapkan bahan-bahan pembuatan emping klethuk (melinjo,saus tiga rasa dan minyak goreng)
2. Goreng melinjo dengan pasir sampai matang, dan kupas melinjo sampai bersih.
3. Pipihkan melinjo dengan palu dari batu, kemudian oven melinjo
4. Goreng tawar, dengan minyak goreng
5. Goreng lagi dengan minyak goreng yang sudah dicampur dengan saus sesuai selera (pedas,manis,gurih)
6. Tiriskan dan dikipasi
7. Terakhir setelah dingin baru dikemasi.
Analisa Produksi
- Buah Melinjo @8.000/kg x 30 : Rp. 240.000  
- Minyak Goreng @ 12.000/Liter x 3 : Rp. 36.000
- Saus Pedas @ 10.400 :Rp. 10.400
- Saus Manis @ 10.400 :Rp.10.400
- Saus Gurih @ 10.400 :Rp. 10.400
- Plastik untuk mengemas @ 12.000 :Rp.12.000
Jumlah : Rp. 319.200
Pemasukan :
- Harga/Kemasan Emping : Rp. 13.000
- Hasil Penjualan Emping Klethuk
perhari @100 Bungkus : Rp. 1.300.000
- Infaq 2,5% : Rp. 32.500
- Total Bersih : Rp. 948.300

KELAS INSPIRASI

KELAS INSPIRASI MAGETAN
SEHARI MENGAJAR, SELAMANYA MENGINSPIRASI

Kelas Inspirasi (KI) merupakan salah satu turunan dari Indonesia Mengajar. Indonesia mengajar merekrut para sarjana muda untuk mengabdi dengan mengajar selama satu tahun ke daerah-daerah terpencil di pelosok desa. Para professional juga ingin berbagi pengalaman kepada anak-anak sekolah dasar. Dari usulan para professional itu terbentuklah kelas inspirasi.

Kelas Inspirasi murni gerakan social, para professional turun tangan langsung ke sekolah-sekolah  berbagi cerita, berbagi pengalaman, seputar pekerjaan mereka sehari-hari , para professional tidak mengajar tentang MTK, IPA, IPS tapi para Profesional KI dituntut untuk bercerita keseharian mereka dan bagaimana agar anak-anak bisa seperti para professional tsb. Anak-anak masih belum tahu tentang dunia profesi, yang mereka ketahui  mayoritas  Guru, Polisi, Dokter.  Sehingga saat ditanya cita-citanya pasti jawabannya seputar itu saja. Mereka tidak tahu kalau diluar sana ada banyak profesi lain yang bagus juga, seperti marketing research, public relation dan sebagainya.

Kelas Inspirasi pusatnya berada di Jakarta dan hanya ada di kota-kota besar seperti Jakarta,Surabaya, Bandung. Namun seiring berjalannya waktu Kelas Inspirasi semakin meluas masuk ke kota-kota daerah jawa Timur termasuk Magetan .
“Awalnya saya ikut di Kelas Inspirasi Jawa Timur yaitu persiapan menyelenggarakan Kelas Inspirasi yang ke dua, nah salah satu yang mengadakan adalah Magetan dan masih lingkup Jatim”. Kata perempuan yang merupakan salah satu dari Anggota KI. “Baru Kelas Inspirasi ke 2 kota Magetan Menyelenggarakan secara mandiri tanpa ada kaitannya dengan pusat. Namun untuk prosedur dan tata cara pelaksanaannya tetap dipandu oleh pusat”. Tambahnya.
KI diadakan satu tahun sekali yaitu pada hari inspirasi. Berhubung respon masyarakat kota magetan sangat bagus, kita ada program turunan Kelas Inspirasi Magetan yaitu sekolah mengundang relawan panitia kelas inspirasi untuk mengadakan hari inspirasi di sekolah tersebut atau biasa disebut Rekso. Menjelang hari inspirasi biasanya mengadakan pameran foto dan outbond untuk pengakraban para relawan KI. Hari inspirasi ditentukan bersama-sama para relawan dengan mempertimbangkan hari-hari ribetnya anak-anak seperti saat ulanga ataupun ujian.

“Perasaannya seneng, saya rasa saya sudah jatuh cinta dengan Kelas Inspirasi jadi tidak memperhitungkan capek, wira-wiri Surabaya magetan yang harus menempuh 5 jam perjalanan dan banyaknya biaya yang harus dikeluarkan “.  Kata Ita perempuan berdarah magetan. “saya merasa Bangga ada di kelas inspirasi magetan”. Sambungnya

Rekso biasanya di adakan setiap satu-dua bulan sekali, tergantung dari permintaan sekolah. Untuk jadi relawan panitia tidak ada kriteria khusus, berbeda dengan relawan pengajar dan Fotografer video grafer. Mayoritas Relawan masih kerja, masih kuliah dan ada yang kuliah sambil kerja.  Yang penting bisa berkomitmen di Kelas Inspirasi tidak setengah-setengah dan harus mau terjun langsung.

Tidak ada tempat ataupun bascamp khusus untuk diskusi atau rapat. Biasanya diskusi diadakan di rumah ketua (PIC) ataupun ditempat-tempat nongkrong di daerah magetan. Walaupun berjauhan mereka tetap menjalin hubungan antar anggota melalui media social. Salah satu prinsip KI yaitu tanpa biaya tidak dibayar dan tidak membayar. Para pengajarnya tidak dibayar dan yang mengundang tidak perlu membayar. Semuanya murni iuran dari para relawannya dan juga uang hasil dari penjualan kaos dan asesoris. Tidak melibatkan sponsor, iklan, dan tidak membawa brand.

Selain PIC (Person In Charge) kelas Inspirasi juga memiliki 5 divisi lain yaitu :
1.RESELERA (Relawan seleksi Relawan).
Reselera bertanggung jawab menyeleksi relawan baru yang sudah mendaftar .
2.REMESO (Relawan Media Sosial)
Remeso bertanggung jawab mempublikasikan tentang segala hal ikhwal yang berkaitan tentang kegiatan kelas Inspirasi.
3.REDOKSAIN (relawan dokumentasi dan Desain)
Redoksain bertanggung jawab atas dekorasi tempat desain backdrop dls)
4.REJASE (Relawan Pengajar Sekolah)
Rejase bertugas mengajar /menginspirasi anak-anak sekolah
5.REPACAR (Relawan Panitia Acara )
Repacar bertanggung jawab atas kelancaran acara kelas Inspirasi

Kelas Inspirasi pertama di magetan hanya 5 sekolah. Kemudian Kelas Inspirasi ke 2 bisa menjangkau sampai ke luar pulau seperti kalimantan dan sudah banyak sekali tidak bisa dihitung jari.

“Awalnya ikut salah satu komunitas yang ada di Surabaya. Ada salah satu anggota komunitas yang Share tentang Rekrut relawan kelas inspirasi dan ada pilihan kota, sempet bingung mau pilih kota mana posisi saya ada di Surabaya tapi tanah kelahiran saya magetan. Memilih Surabaya lebih deket atau memilih magetan kota kelahiran. Akhirnya saya memutuuskan ikut Magetan  karena belum memberikan yang terbaik buat tanah kelahiran sehingga ingin mengabdi dan memberikan yang terbaik untuk kota tercinta.”paparnya.

“Tertarik KI karena dulu ingin jadi guru setiap hari bertemu anak-anak, berbagi kebahagiaan bersama mereka, ingin melihat tawa jujur mereka tapi belum kesampaian. Saya ingin bergelut di dunia pendidikan dan menyalurkan cita-cita saya, tapi tidak mau meninggalkan dunia yang saya geluti sekarang yaitu Teknik Industri . Jelasnya

Mereka berharap Kelas Inspirasi bisa meregenerasi agar bisa berkelanjutan bisa terus menerus terselenggara dan bisa memberikan inspirasi keseluruh sekolah di Mageta Khususnya baik swasta maupun Negri.

“Salam Bangga dan hormat jabat tangan erat untuk para relawan Kelas Inspirasi Magetan dan kota Lain . Ayo kita turun tangan bukan saatnya sekedar urun angan, kita turun tangan langsung bertemu dengan mereka karena kita akan merasakan candu yang berbeda”. Tutupnya.